Dampak kualitas sanitasi lingkungan Terhadap stunting
Abstract
Kebersihan diri dan lingkungan yang buruk, berkaitan dengan penularan beberapa penyakit infeksi yaitu penyakit diare, kolera, typhoid fever, dan paratyphoid fever, disentri, penyakit cacing tambang, ascariasis, hepatitis A dan E, penyakit kulit, trakhoma, schistosomiasis, cryptosporidiosis, malnutrisi, dan penyakit yang berhubungan dengan malnutrisi. Metode penelitian ini menggunakan teknik deskriptif, yaitu memaparkan bagaimana kualitas lingkungan mempengaruhi kesehatan masyarakat, khususnya pada dampak buruk sanitasi lingkungan kumuh terhadap pertumbuhan balita. Korelasi antara kejadian stunting dengan buruknya manajemen sanitasi di lingkungan masyarakat dimediasi oleh semakin meningkatkan kejadian infeksi pada balita dan penyakit yang berhubungan dengan malnutrisi. Anak yang mengalami penyakit infeksi dapat menyebabkan mereka tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan. Anak yang memiliki penyakit infeksi akan menyebabkan menurunnya kemampuan tubuh dalam mengabsorpsi zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk perbaikan jaringan yang rusak, membentuk sel-sel baru dan sumber energi tidak tersedia secara adekuat. Buruknya sanitasi sampah di lingkungan masyarakat disebabkan oleh kurangnya sikap positif masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Hal ini berdampak pada kualitas kesehatan mereka sendiri. Upaya mengatasi permasalahan tersebut telah dilakukan dengan melakukan melakukan pengelolaan yang tepat terhadap sanitasi di lingkungan masyarakat