FAKTOR DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KE4JADIAN DEPRESI PADA LANSIA
Abstract
WHO menyatakan hampir 400 juta penduduk dunia menderita masalah gangguan jiwa. Satu dari empat anggota keluarga mengalami gangguan jiwa dan seringkali tidak terdiagnosis secara tepat, sehingga tidak memperoleh perawatan dan pengobatan dengan tepat. Di Indonesia jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia. Prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia mencapai 400 ribu. Tingginya angka penderita gangguan jiwa pun berjalan beriringan dengan sejumlah kasus bunuh diri di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia. Depresi merupakan suatu gangguan mood. Mood adalah suasana perasaan yang meresap dan menetap yang dialami secara internal dan yang mempengaruhi perilaku seseorang dan persepsinya terhadap dunia. Depresi ialah suasana perasaan tertekan (depressed mood) yang dapat merupakan suatu diagnosis penyakit atau sebagai sebuah gejala atau respons dari kondisi penyakit lain dan stres terhadap lingkungan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi cross sectional yaitu strategi yang digunakan untuk mendapatkan informasi lebih jelas tentang fakta serta mengidentifikasi secara keseluruhan suatu peristiwa yang sedang diteliti, dimana variabel independen dan variabel dependen dikumpulkan sebagai alat ukur dan dalam waktu yang bersamaan, dengan jumlah responden 59 orang. Hasil penelitian sebagian besar responden yaitu 48 orang (81,4%) mengalami depresi dan terdapat hubungan yang bermakna antara faktor dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada lansia p = < a 0,000. Diharapkan responden dapat menerima masa tua dengan positif dengan mengisi waktu dengan kegiatan rumah tangga bersama anggota keluarganya
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.