PENGARUH BERMAIN PLAYDOUGH DAN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI PADA TK BINA ANAPRASA MEKAR SARI KOTA PADANG
Abstract
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan motorik halus anak pada TK Bina Anaprasa Mekar Sari Kota Padang karena anak masih kaku dalam memegang alat tulis dan dalam menggambar masih tidak jelas karena jari-jari tangan anak masih kaku dan koordiansi mata tangan masih belum terasah dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh bermain playdough dan puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia dini pada TK Bina Anaprasa Mekar Sari Kota Padang.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) yang bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah bermain playdough dan puzzle. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 februari 2020 sampai 07 maret 2020. Populasi dalam penelitian adalah seluruh anak pada TK Bina Anaprasa Mekar Sari yang berjumlah 29 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan purporsive sampling, dengan pertimbangan tertentu yaitu 10 orang bermain playdough dan 10 orang bermain puzzle. Instrumen yang digunakan dalam mengukur perkembangan motorik halus yaitu menggunakan lembar Tingkat Pencapaian Perkembangan Motorik Halus Anak TK. Dengan menggunakan Rumus uji sampel berpasangan Paired Sampel t test.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata pre-test bermain playdough sebesar 28.20 dan rata-rata post-test 34.70. Sedangkan untuk rata-rata pre-test bermain puzzle sebesar 27.30 dan Post-Test dengan rata-rata 33.60. Berdasarkan uji paired sampel test Berdasarkan output Pair 1 diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.005, maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata untuk perkembangan bermain pada pre-test metode playdough dengan post-test metode playdough. Sedangkan berdasarkan output Pair 2 diperoleh niali Sig. (2-tailed) sebesar 0.000 < 0.005, maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata untuk perkembangan bermain pada pre-test metode puzzle dengan post-test metode puzzle. Perbandingan hasil perhitungan statistka deskriptif diatas diperoleh rata-rata hasil post-test metode playdough sebesar 34.70 dan hasil rata-rata post-test metode puzzle sebesar 33.60, maka dapat disimpulkan bahwa menerapkan “metode playdough lebih efektif untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia dini pada Tk Bina Anaprasa Mekar Sari”.